Jumat, 31 Oktober 2008

Empat Pokok Prinsip Tipografi


Ada empat prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan

suatu desain tipografi yaitu legibility, clarity, visibility, dan readibility.

Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca.

Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya, yang

dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu

huruf dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama

dalam suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat, seperti

contoh di bawah ini.


fail Diambil dari Typographic Design: Form and Communication

tail Huruf 'f', 't', 'j', mempunyai karakteristik yang sama sehingga ada

jail kemungkinan terbaca dengan kurang tepat

Diambil dari Typographic Form: Form and Communication


Apabila menggunakan copping, bagian atas daripada huruf lebih dapat terbaca

daripada bagian atasnya.

Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan

huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik untuk

membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antara huruf

yang satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak

dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak tepatan

menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu keterangan yang

membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain komunikasi visual terkesan kurang

jelas. Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca

merasa cepat capai dan kurang dapat membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks

tersebut dapat dikatakan tidak readible. Pada papan iklan, penggunaan spasi yang kurang

tepat sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam membaca informasi dapat

mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak seluruhnya ditangkap oleh pengamat.

Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa karya desain komunikasi visual

tersebut gagal karena kurang komunikatif. Kerapatan dan kerenggangan teks dalam suatu

desain juga dapat mempengaruhi keseimbangan desain. Teks yang spasinya sangat rapat

akan terasa menguasai bidang void dalam suatu bentuk, sedangkan teks yang berjarak

sangat jauh akan terasa lebih seperti tekstur.

Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud dengan visibility adalah

kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual

dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts yang kita gunakan untuk headline dalam

brosur tentunya berbeda dengan yang kita gunakan untuk papan iklan. Papan iklan harus

menggunakan fonts yang cukup besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu.

Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan

dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain

dapat berkomunikasi dengan baik.

Prinsip pokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf yang

digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat

yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka

informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa

unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan

type, dan lain-lain.

Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di atas mempunyai tujuan

utama untuk memastikan agar informasi yang ingin disampaikan oleh suatu karya desain

komunikasi visual dapat tersampaikan dengan tepat. Penyampaian informasi tidak hanya

merupakan satu-satunya peran dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi

visual. Sebagai sesuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi atau

berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain, dan memperkuat arah

daripada suatu karya desain seperti juga desain-desain elemen yang lain. Maka dari itu,

banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya menggunakan tipografi sebagai

elemen utamanya, tanpa objek gambar.


Tidak ada komentar: