Selasa, 18 November 2008

Nyata dan Tidak Aneh


Nyata dan Tidak Aneh

Kalau Anda menggenggam sebutir telor, dan beberapa puluh detik kemudian telor itu menjadi matang...
Kalau Anda mengikat roda kereta api, dan tali pengikat itu Anda gigit kemudian roda itupun terangkat dan Anda ayun-ayunkan. ..
Kalau ayam Anda dicuri oleh maling, dan Anda nge-sot : "Kalau dalam waktu sehari semalam ayam tak dikembalikan, si maling akan lumpuh!" -- sehingga ia lumpuh benar-benar. ..
Kalau Anda mengisikan jarum, pisau atau keranjang ke dalam perut seseorang yang Anda benci atau cemburu...
Kalau Anda letakkan telapak tangan dua sentimeter di atas meja dan Anda angkat meja itu tanpa menyentuhnya. ..
Kalau anda memangkas nyala api dan membelah air...
Kalau Anda memimpin rapat penting semalam suntuk, dan pada saat yang sama Anda beredar bersama kelompok siskamling.. .
Kalau Anda mengucapkan Assalamu'alaikum kepada seekor anjing dan anjing itu menjawab dengan gerak tubuhnya, atau Anda ,menatap mata harimau sehingga ia berlari tunggang langgang...
Kalau anda tahu persis siapa tamu yang sejam lagi datang ke rumah Anda dan mengerti maksud buruk atau baik yang dibawanya...
Kalau Anda mengobrol dengan Ibunda yang bertempat tinggal 300 km dari rumah domisili Anda...
Kalau Anda menggerakkan pasukan lebah untuk menyerbu musuh yang hendak memasuki wilayah Anda...
Kalau Anda mengembara semalaman dengan Khidir penggembala utama para wali Allah yang selalu hidup tersembunyi. ..
Itu tidak aneh. Itu nyata dan tidak aneh.
Itu wajar dan rasional. Itu lumrah dan ilmiah, meskipun ilmu yang kita ketahui belum tentu mampu menerangkannya, meskipun pengetahuan yang kita kuasai belum tentu sanggup membeberkannya.
Manusia itu lebih tinggi kemampuannya dibanding alam. Manusia memiliki rahasia kemampuanyang mengatasi alam. Apabila hijab rahasia itu terbuka, maka manusia bukan saja menjadi transendental atau bebas dari kungkungan alam, tapi juga sekaligus berarti ia menapak ke maqam lebih tinggi yang semestinya memang ia tempuh.
Manusia bahkan adalah mahluk Allah yang lebih tinggi derajat kemakhlukannya dibanding para malaikat yang kita kenali sebahai gaib.
Tetapi, kalau kemampuan dan rahasia, difestivalkan, dilombakan: itulah yang aneh. Apa haknya untuk memamerkan barang yang bukan miliknya? di mana muka manusia ditaruh dihadapan Tuhannya ketika ia memamerkan dan mantakaurkan anuugrahNya?
Hanya siswa-siswi Taman Kanak-kanak yang masih pantas untuk pamer gaya dan suara.
Sesudah bernyanyi, semua teman-teman bertepuk tangan. Tetapi ketika berangkat dewasa, anak-anak itu belajar tahu bahwa suara itu bukan miliknya. Tak seorang manusia pun bisa menentukan atau memilih warna suaranya, bentuk tubuhnya, cakep-tidak wajahnya, dimana ia lahir, menjadi anak siapa atau putra daerah mana.
Allah yagn menentukan dan memilihkan.
Tetapi kita memang tanpa malu-malu, di dunia ini, menjual milik-milik Allah itu untuk kepentingan pribadi, dengan anggapan seolah-olah diri kita ini seluruhnya adalah hak milik kita.
(EAN)

Kamis, 13 November 2008

9 Ways to Love Your Job



Rabu, 12 November 2008 | 09:58 WIB

Cinta pada pacar bisa membuat Anda mabuk kepayang. Cinta pada pekerjaan? Anda akan makin produktif dan kreatif.

LIHAT SISI POSITIF

OK, saat ini Anda meniti karier di bidang yang tak pernah diinginkan sebelumnya. Ditambah lagi, perjalanan dari rumah ke kantor seringkali bikin mangkel karena jauhnya minta ampun.Tapi, menurut Paul Powers penulis buku Love Your Job: Loving the Job You Have... Finding a Job You Love, selalu ada sisi positif dari segala hal. Di balik berbagai hal yang membuat sebal itu, pasti ada satu hal yang Anda senangi dari profesi saat ini. Entah gajinya yang memuaskan, atau kesempatan Anda bertemu orang baru sangat besar. Pastikan Anda selalu mengingat hal yang menyenangkan itu di dalam benak.

FOKUS PADA TUGAS YANG DISUKAI

Susun daftar berisi langkah apa saja yang Anda lakukan dalam bekerja. Baris teratas adalah hal-hal yang paling Anda sukai dan yang terbawah adalah tahapan kerja yang paling Anda hindari. Diskusikan dengan atasan apakah Anda diperbolehkan untuk lebih sering melakukan hal-hal yang Anda suka. Misal, bila Anda adalah seorang staf komunikasi, tanyakan apakah Anda boleh melakukan tugas lapangan lebih sering ketimbang melakukan riset di dalam ruangan.

DELEGASIKAN TUGAS

Jika memiliki staf untuk membantu pekerjaan, Anda bisa mendelegasikan tugas-tugas yang tidak terlalu menarik kepada mereka, dan memfokuskan diri pada hal-hal yang lebih Anda sukai. Tapi, lakukan itu hanya jika memang minat Anda berlawanan dengan mereka. Terkadang ada orang yang lebih menyukai tugas bersifat administrasi ketimbang yang memerlukan interaksi dengan orang lain. Begitu pula sebaliknya. Tapi ingat, tugas yang menyenang tidak sama dengan tugas yang ringan. Jangan sampai Anda dicap mau enak sendiri karena hobi melemparkan kerjaan yang berat kepada anak buah.

FROM AND FOR ME

Tidak mungkin Anda bisa terhindar dari tugas yang tidak disukai selamanya. Pasti ada saatnya Anda tidak dapat mendelegasikan pekerjaan tersebut kepada orang lain. Supaya prosesnya lebih menyenangkan, berilah hadiah ada diri sendiri setiap kali Anda sukses melakukan tugas tersebut. Sebungkus cokelat, waktu makan siang yang lebih lama, atau sehelai pakaian dari butik favorit, pasti ampuh untuk memulihkan perasaan Anda setelah tugas selesai.

ATUR WAKTU KERJA

Dalam buku 101 Ways to Love Your Job, Gerard O'Donovan menganjurkan Anda untuk mengatur jadwal kerja menurut prioritas waktu serta berdasarkan besarnya minat Anda terhadapnya. Jika Anda merasa lebih bersemangat di pagi hari, maka kerjakan tugas-tugas yang kurang Anda minati pada saat itu. Dengan demikian, Anda akan lebih cepat menyelesaikannya dan kian lekas pula terbebas dari pekerjaan tersebut. Sebaliknya, ketika semangat mulai meredup, lakukan tugas yang Anda sukai agar gairah kerja membara kembali.

HANGOUT DENGAN REKAN KERJA

Salah satu hal yang mampu membuat seseorang merasa betah dengan pekerjaan yang digelutinya adalah hubungan yang harmonis dengan rekan sekerja. Di luar jam kantor, luangkan waktu untuk nongkrong bareng dan saling mengenal. Tugas seberat apa pun tentunya akan terasa lebih ringan apabila dilakukan bersama teman-teman yang menyenangkan, bukan?

PILAH-PILIH TEMAN

Dekatilah rekan kerja yang selalu memasang tampang happy dan bersikap optimis. Dalam waktu beberapa hari saja, dijamin semangat kerja Anda akan meningkat pesat. Oh ya, jangan terlalu akrab bergaul dengan mereka yang selalu berkeluh kesah dan pesimis dalam menyikapi hidup.

CARI PELUANG

Jika pekerjaan sekarang tidak menarik lagi, mulailah pasang mata dan telinga, siapa tahu ada posisi yang lebih cocok bagi Anda di perusahaan. Jika memang tidak ada, mengapa tidak mencoba mengajukan posisi baru pada atasan. Besar kemungkinan perusahaan akan mengabulkannya asalkan argumentasi Anda kuat dan job description yang ditujukan bagi posisi tersebut memang pas dengan kemampuan Anda.

RAIH KESEMPATAN BELAJAR

Di sela-sela urusan kerja, manfaatkan waktu Anda untuk mengikuti training ataupun konferensi guna meningkatkan ilmu dan kemampuan, memperluas jejaring dan meng-update berita seputar bidang yang Anda geluti. Ada banyak perusahaan yang sudah memiliki jadwal pelatihan rutin bagi karyawan mereka. Menurut Alexander Kjerulf, penulis buku Happy Hour is 9 to 5, jika perusahaan Anda belum memberikan fasilitas tersebut, tak ada salahnya untuk mengajukan diri kepada atasan. Di masa depan,jika Anda berniat untuk pindah, tentunya nilai tawar Anda akan semakin tinggi setelah mengikuti rangkaian kursus tersebut.

CUCI MATA

Manfaatkan waktu luang untuk cuci mata di kantor.Cobalah lirik divisi atau kantor sebelah, siapa tahu ada wajah-wajah bening yang bisa menjadi penyemangat kerja. Ketika Anda stuck dengan pekerjaan, melanconglah ke tempat itu, otak yang tadinya buntu dijamin tokcer kembali.

(CHIC/Nayu Novita)